Lama sebenarnya Arman ingin sekali menulis surat untukmu sebagai ungkapan rasa cinta yang ada selama ini.
Namun Arman masih pilih-pilih media apa yang tepat untuk ungkapkan ini semua. Mudah-mudahan cara ini paling aman diantara cara-cara yang lain.
Sebenarnya apa yang kusampaikan selama ini baik lewat telpon maupun SMS sudah sebagian mengambarkan riwayat cinta ARMAN padamu.
Arman gak pernah menutupi perasaan yang ada padamu dari dulu sampai hari ini, itulah adanya perasaan Arman dan sayang Arman padamu !
pokoknya semuanya adalah kejujuran adanya.
Kalau tahu ini akan terjadi dan tahu bahwa cintamu pada Arman selalu ada dan tetap ada dari dulu sampai hari ini, maka penyesalan Arman pada masa lalu kita semakin besar !
Kadang Arman sendiri ingin menonjok kebodohan sikap Arman dulu, pertanyaan tanpa jawabpun selalu terlontar dalam benak Arman setelah kita bertemu lagi.
Kenapa gak dari dulu ?
Kenapa harus begini ?
Kenapa ungkapan cinta ini terlambat ?
Pertanyaan-pertanyaan itu tak bisa aku jawab, mungkin tak kan pernah terjawab !
Ketahuilah dari sejak dulu Arman memang suka padamu, Arman tertarik pesonamu, Arman mengagumimu, kelincahanmu, lirik matamu semua yang ada padamu walau Arman tak berani mengatakan bahwa itu sebuah “Cinta”, namun bila ketemu dengan sorot matamu ada getar terasa, akupun selalu merindukan untuk ketemu denganmu.
Secara sengaja bila rasa rindu itu menyeruak dalam dada Arman selalu mencarimu di sekolah kadang hanya lewat ke kelasmu atau dikantin saat istirahat atau perpustakaan atau dimanapun kamu berada. Setelah melihat sosokmu ada perasaan puas dan seakan mengobati rasa rindu itu.
Upacara senin adalah kegiatan yang selalu Arman tunggu karena kamu pasti ada disana untuk Arman pandang dan Arman kagumi.
Sayangku, mungkin Kamu bertanya kenapa gak Arman lakukan dan berusaha mendekati Kamu waktu itu ?
Pertanyaan itulah yang kini selalu membuat Arman sedih, dan pertanyaan itu pulalah yang selalu menganggu Arman selama ini sejak berhubungan dengan kamu.
Sejak meninggalkan SMA dan ARMAN melanjutkan di Kuliah di Bandung, Arman memang kadang pulang 2 minggu sekali, ingin rasanya secara tak sengaja Arman bertemu denganmu, walau nantinya hanya basa basi namun mungkin cukup mengobati rasa rindu ini.
Arman sering melewati rumahmu, kebanyakan memang sore hari, tapi tak pernah sekalipun kamu ada diluar rumah, rumahmu seperti tak pernah ada kehidupan.
Aku putus dari kekasihku, kucoba dekati aksesmu, namun ……… Arman tahu dari teman bahwa kamu sudah punya kekasih.
Masa ?!!!! hanya itu yang keluar dari mulutku, ……. yach ada perasaan cemburu dalam dada tapi selalu coba kutahan dan kusadari aku memang tak berani mendekatimu ! Apalagi yang sementara itu kutahu kamu bersama orang yang tepat dibanding dengan Arman mungkin tak ada apa-apanya.
Setelah tahu type pacarmu, akhirnya aku mencoba melupakanmu, aku katakan pada diriku : “Kamu bukan typenya !”, setelah itu tak banyak yang aku harapkan dari sosokmu, namun bayanganmu tetap ada dan aku biarkan tetap ada, setidaknya tetap menghiasi pigura hatiku sebagai sosok yang pernah aku suka, aku rindukan dan………. aku sesalkan.
Perlu kamu tahu Aku memang paling tidak suka persaingan dalam bidang apapun, termasuk cinta, kalau aku tahu sebelumnya ada saingan tentu aku akan mundur teratur !!!
Itulah aku !! Bukan tak percaya diri tapi lebih diarahkan pada saling menghargai perasaan, …….. itulah yang ada dalam dadaku saat itu selama yang menjadi saingan itu tak menantangku untuk bersaing. Namun kalau ditantang, maka aku akan tetap maju dengan segenap jiwa dan raga walau hasil akhir tak penting bagiku.
Aku akhirnya mendapatkan kekasih dan cukup membuat aku bangga walau akhirnya harus putus juga………
Waktu terus berjalan di pigura yang ada dalam lorong hatiku ternyata namamu tetap ada, …..bayanganmu tetap ada,……. Senyumu tetap ada, ……. Bibirmu yang indah tetap ada dalam bayanganku,…… kelincahanmu tetap ada, ………..sorot matamu tetap ada……….. semuanya tetap ada……
Namun aku tak pernah diberi kesempatan lagi untuk bertemu denganmu untuk menikmati semua kepuasan dalam memandangmu.
Tahun-tahun setelahnya aku masuk ke Jogja, tahu apa yang ada dalam benakku saat itu ? …………… Ya sosokmu seakan menari-nari lagi dalam bayanganku, karena aku tahu dari temanku kamu di Jogja.
Tak banyak yang aku harapkan saat itu karena beban hidupku pun cukup berat, aku coba ikhlas menerima kenyataan yang ada dalam keluargaku,…….. Aku kuliah sambil kerja seadanya di bidang yang aku kuasai sambil memanfaatkan ilmu yang ada.
Karena masalah keluargaku itu, banyak yang berubah dari cara berpikirku saat itu, aku lebih cenderung tafakur dan menjalani hidup penuh dengan falsafah, kucoba mencari jati diri dan bertanya pada alam ,………. kepada pohon,……. langit, …….gunung dan kehidupan alam lainnya ……….
Kucoba nikmati ini dalam kesendirian………..
Hidupku menjadi terasa lebih bermakna dalam kesendirian, kucoba mempelajari orang-orang sekitarku lewat organisasi yang ada dan bisa menjadikan improvisasi renunganku.
Saat itu ada yang harus aku selesaikan dalam tugas kuliahku, aku coba cari rental komputer, bersadarkan referensi temanku di SMA yang keterima di peternakan UGM, aku pilih rental dibelakang kampus, kadang dia menemaniku sampai pagi kebetulan diapun lagi menyelesaikan tugas praktek.
Kala siang itu aku lapar dan mencari makan siang disekitar situ, ketika aku pesan selintas aku mengenal seseorang yang selama ini aku cari, ……aku ragu, benarkah dia ? setelah aku yakin, ……… bergetarlah seluruh ragaku, …….. aku tak percaya ini terjadi !
Lalu ……aku coba menyapamu ! kamu menunjukan alamat ….. tapi, .. tapi ………. Suaramu itu… sepi, ….. datar,…….. berbau basa basi, sorot matamupun sudah tak seperti dulu, ….. sepertinya tak terlihat dimatamu pernah ada cinta, ……… pernah ada rindu……. Yach tak terlihat…..
Seketika hasratku pun redup, getaranku pun coba kukendalikan…….. aku bisa !!! ….. namun……. Itu hanya sesaat,…… Setelah kau pergi aku tak bisa berpikir……. Aku tak bisa melepaskan bayanganmu, ……
Ternyata masih ada kepingan tersisa, masih ada jua naluri bercinta ….. kuinginkan dirimu saat itu…..
Berhari-hari kubolak-balik hati ini, apa aku bisa melupakanmu ? …….. ternyata tak bisa sayang !!!! Bayanganmu terlalu manis untuk kulupakan tapi kalau ingat sikapmu di warung makan itu sungguh hatiku redup lagi…..
Namun ditengah renungan itu aku mulai menghitung, mengkalkulasi keberadaan diri ini, ……. Siapa aku saat itu ? tak mungkin aku mencintaimu saat itu, …Kamu terlalu berkelas untuk dicintai olehku………
Rasa tak percaya diri itu terus menganggu gerakku untuk menemuimu untuk memanfaatkan kesempatan yang diberikan Tuhan kepadaku untuk mendekatimu lagi…..,
Selanjutnya, Aku bisa mengendalikan diriku…..
Pada suatu saat aku kebetulan ada tugas lagi yang perlu jasa rental, aku kesana lagi…….setelah selesai, aku coba mampir padamu, tapi saat itu aku sudah bisa mengendalikan diriku, ………ternyata kamu sedang pulang……… aku sebenarnya ingin meyakinkan apakah cinta disorot matamu itu benar-benar sudah hilang ?
Selain itu aku juga ingin menyakinkan apakah aku bisa menjadi sekedar teman agar rindu-rinduku dulu bisa tercukupi, …… bisa kubayar dengan bertemu kamu….. tapi yang ada hanya ketidakyakinan itu yang selalu mengangguku,….. kurang Percaya Diri yang selalu menghalangiku…..
Sebenarnya ada 2 maksud keinginanku bertemu kamu saat itu, Pertama aku hanya ingin ungkapkan cerita tentang bagaimana perasaanku padamu saat SMA dulu, …. aku tak perduli apa tanggapanmu saat itu, ……. aku sudah siap !!!! ..karena aku punya keyakinan bahwa waktu SMA dulu kamu pasti menganggap aku tak menghiraukan atau tak suka kamu, itulah yang ingin aku jelaskan !!!!!
Kedua sebenarnya aku ingin mengadu nasib syukur-syukur cinta itu masih ada padamu maka mungkin aku bisa jadi pacar kamu.
Setelah kubolak balik lagi hatiku ini, ……. aku berkeyakinan bila aku mencoba peruntungan yang tak pasti, …. Aku takut jatuh lagi……..!!!! Dan akhirnya, aku yakinkan dan katakan pada diriku bahwa sebenarnya kamu tahu bahwa aku suka kamu !!!!!!!! kamu pasti melihat sinar mataku !!!!!!! hanya itu yang coba kuyakinkan pada diriku…… dan aku yakin kamu sudah tak suka lagi padaku saat ini.
Akhirnya Aku putuskan untuk tetap sendiri lagi………. Walau jujur kuakui suatu saat atau kapanpun ingin rasanya ketemu lagi dengan kamu tanpa sengaja di Jogja itu…….
Kamu tahu, kata pepatah “Kesempatan hanya datang satu kali”, benar….. sejak itu tak pernah ada kesempatan lagi untuk bertemu kamu secara tak sengaja.
Perjalanan panjang kulalui dalam kesendirian……. Tapi aku bahagia, walau harus kuakui bayanganmu kadang muncul dalam anganku ……
4 tahun kemudian aku mulai pendidikan di tempat kerjaku yang baru dan magang di Jawa Tengah, proses pendidikan ini selama 6 (enam) bulan.
Kesendirianku membuatku bahagia,…. Masalah kadang timbul saat menghadapi situasi dimana diperlukan pendamping hidup…. Akhirnya tanpa proses panjang Aku ketemu dengan istriku sekarang….
Tiga bulan pertama banyak sekali ketidakcocokan dalam prinsip, aku terus bertahan, ….. padahal ancamannya selalu saja ingin berpisah…….. aku takut ? bukan…. Bukan takut yang jadi permasalahan…….. Sebenarnya aku ingin istriku punya prinsip atau cara pandang cinta pada aku suaminya seperti cinta pada orangtuanya, ……. Yach tak pernah hilang apapun yang terjadi……. Sebenarnya akupun tak takut dengan status sebagai duda, tapi buat apa semua ini kita jalani kalau hanya untuk sementara ? toh akupun bisa bahagia dengan kesendirianku ? seperti dulu……….!!!!!!!!
Setelah punya anakpun tak jauh berubah dari sikapnya, bila ada pertengkaran walau awalnya kecil selalu saja diakhiri dengan ancaman untuk pulang…… Aku kecewa sangat kecewa…….. seakan aku tak berdaya……. Padahal bila mau egois aku bisa saja melakukan itu………. Tapi kupikir buat apa ? …….
Aku coba terus merajut sisa-sisa bahagia yang ada dan kucoba merangkaikan kembali robekannya……
Tak pernah sedikitpun aku punya harapan untuk bertemu lagi denganmu, karena aku tak pernah tahu lagi kemana kamu sejak pertemuan di Jogja itu,…. Tapi Tuhan tetap ingin menunjukan kebesarannya padaku…..
Hari Jum’at itu aku sengaja kembali ke Mesjid karena ada barang yang dibeli temen buat anaknya yang aku tertarik tapi aku gak lihat waktu pulang Jum’atan itu, maka aku kembali ke pasar Jum’at.
Saat melewati kantin aku sepintas tertarik dengan sosok yang sepertinya aku kenal sekali karena potret dalam piguranya selalu ada di lorong hatiku. Tapi aku tak yakin…… aku pikir aku pasti menghayal…….
Setelah barang yang kucari tak ada, aku kembali melewati kantin itu dengan penasaran aku coba perhatikan wanita itu, …. Sepintas aku ragu tapi aku tak mungkin lupa dengan wajah yang selalu ada dihati ini ? ………..Wah, cara bicaramu sungguh mengagumkan, ……. sorot matamu sungguh bening, …… pancaran auramu sungguh bersinar…….. dan tanggapanmu terhadapku pun sungguh berbeda dengan saat ketemu di Jogja dulu, sepertinya aku melihat lagi bekas-bekas cinta dalam sorot matamu……. Tapi aku tak yakin…… mungkin hanya aku saja yang GR……
Tapi yang aku sayangkan saat itu pembicaraan kita terbatas karena aku canggung dengan ibumu ? akupun canggung minta telpon kamu, ….. yang tersisa dari data kamu waktu meninggalkanku saat itu adalah tempat kerjamu dan tempat tinggalmu di Pekan Baru.
Kamu ingin tahu apa yang ada dihatiku saat itu ??? ….. Sungguh, Aku bangga padamu dan aku bangga kamu mendapatkan yang terbaik !!!! Ternyata kamu menjadi orang yang sukses dan terlihat sinar bahagia dimatamu saat cerita tentang kamu.
Hilang sudah rasa penasaran akan keberadaanmu, …….. lalu aku coba kembali menelusuri lorong hati ini ………… kulihat potret dirimu berbingkai pigura tersenyum sama seperti hari itu, ….. kukatakan pada potretmu itu, “ Sayang, Kamu telah bahagia, ….kamu telah sukses bersama orang yang tepat, ….. Aku BANGGA padamu !!!!!
Aku jadi ingin ketemu lagi, …… lama kucari informasi tentangmu, kucoba cari No. telpon perusahanmu di buku telpon, ada banyak telpon yang tertampilkan disana, kucoba telpon satu-per satu saat aku berada di kantor. Tak ada satupun yang nyambung,…. Lalu kucoba tanya ke informasi 108 dia berikan juga Nomor telpon yang sama dengan buku telpon,…….. pencarianku kandas lagi……
Tak sengaja aku kehabisan tiket bis, jadi aku kebagian di tempat dekat perusahaanmu …….. ada No. telpon terpampang di sana, …. kucoba simpan di HP-ku, kemudian aku tugas kalimantan…….. setelah pulang kebetulan dada aku seakan makin tegang, … fillingku mengatakan inilah telpon yang benar dari getarannya aku merasakannya sangat lain……. (masih ada getaran rupanya… he…he).
Sebelumnya aku memang ada rencana sama teman-teman SMA untuk mengadakan reuni itu, kupikir alasan yang tepat untuk komunikasi denganmu, kucoba tawarkan tentang beberapa angkatan pada teman-teman, ….. mereka setuju!!!
Tak canggung lagi dengan alasan itu aku memberanikan diri untuk mencoba membuka komunikasi dengan kamu !!!!!!!
Motivasiku sama seperti waktu di Jogja dulu, …… aku hanya ingin ungkapkan cerita tentang bagaimana perasaanku padamu saat SMA dulu, hanya untuk dikenang sebagai memori indah saja ….…. aku tak perduli apa tanggapanmu , ntahlah…...karena aku punya keyakinan bahwa waktu SMA dulu kamu pasti menganggap aku tak menghiraukan atau tak suka kamu, itulah yang ingin aku jelaskan !!!!! …….
Yach, …. Hanya untuk menjelaskan sebagai ungkapan permohonan maaf terhadap masa laluku padamu…….. seakan aku berhutang penjelasan tentang masa laluku itu padamu, ……
Sungguh !!!!!!! saat itu tak ada secuilpun keinginan untuk macam-macam, …. Hanya untuk dikenang……….. yach hanya sekedar untuk dikenang …..!?!?!!!!??? Aku hanya mencoba menjelaskan …………. Sehingga hidupku akan terasa lebih tenang, setelah itu baru kuanggap masalah tentang aku dan kamu selesai…….
Yakinlah saat itu kendatipun aku tak bahagia……….. aku tak mempunyai niat untuk menganggu kamu !!! menganggu keutuhan keluargamu, menganggu kebahagiaanmu !!!!
Hari Kamis, aku coba menghubungimu,……. Kamu waktu itu menyebutkan nama temen kamu yang mirip namaku kan ? ……… Aku biarkan aja, ekspresimu begitu antusias, bersemangat…….. Aku suka…!!!!
Begitu kusebut namaku sebagai kakak kelasmu, …… serta merta kamu dengan lantang meyakinkanku dengan menyebutkan namaku lengkap…… .. Aku kaget !!! ternyata kamu sampai hapal nama lengkapku………… ….. berarti perkiraanku benar bahwa namaku ternyata cukup terukir dihatimu, tapi sekaligus aku juga malu, aku suka kamu tapi yang kutahu namamu hanya depannya saja, tolong dimaafkan……
Ternyata kamu cukup menarik juga untuk diajak bicara, aku suka !!!! Tapi sekaligus aku jadi semakin berani…. !!!
Kupikir inilah kesempatan untuk menjelaskan semuanya ……!!!!
Besoknya, …. Hari jum’at, pagi hari sebenarnya aku ingiiiiiin sekali telpon kamu lagi, tapi apa lagi alasannya ?? eh ….. aku terima SMS dari kamu, pikirku ini kesempatan !!!!! Langsung aku telpon kamu, aku ungkapkan bahwa sebenarnya aku ingin telpon kamu dari pagi tapi takut ganggu kamu, ntah siapa yang memulai aku merasa perlu kamu, dan kamu ngerespek apa yang aku mau, jadilah SMS demi SMS mengalir dengan segala cerita tentang masa lalu kita akhirnya terungkap sudah, aku bahagia, ………… ternyata kamupun senang…. Muncullah komitmen kita itu……
Makasih semuanya, ….. perhatianmu, sayangmu,…. Rindumu,…. Kasihmu…… semua telah kunikmati,…….. makasih sayang kamu telah memberi kesempatanku untuk bahagia,….. walau hanya dalam angan !!!!! makasiiiiiiih banyak
Aku kini bahagia bisa memilikimu, masa laluku sudah terbayar, aku bangga pada cintamu dan kasihmu,…….. WALAU HANYA DALAM ANGAN......... DALAM ANGAN
Penjelasanku tentang masa lalu kuanggap selesai, semoga kau bahagia....
No comments:
Post a Comment