Alangkah mulianya seorang wanita yang berjiwa qanaah, cermat
dalam membelanjakan harta demi mencukupi suami dan anak-anaknya. Dahulu kala,
para wanita kaum salaf memberi wejangan kepada suami atau ayahnya, begini,
Berhatilah-hatilah engkau dari memperoleh harta yang tidak halal. Kami akan
sanggup menahan rasa lapar namun kami tak akan pernah sanggup merasakan siksa
api neraka Inilah akhlak pertama bagi pihak istri.
Kedua, istri shalihah adalah istri yang berbakti kepada
suaminya, mendahulukan hak suami sebelum hak dirinya dan kerabat-kerabatnya.
Termasuk dalam masalah taat kepada suami adalah berlaku baik pada ibu mertua.
Ketiga, istri sebagai guru pertama bagi anak-anak, hendaknya
mendidik mereka dengan pendidikan yang baik, memperdengarkan kata-kata yang
baik, mendoakan mereka dengan doa yang baik pula. Semuanya itu merupakan
implementasi bakti istri kepada suaminya.
Keempat, karakter istri dengan adab baik adalah tidak
mengadukan urusan rumah tangga dan mengungkit-ungkit perkara yang pernah
membuat diri si istri sakit hati dalam pelbagai forum. Hal yang sering terjadi
pada diri seorang wanita yaitu menceritakan keadaan buruk yang pernah
menimpanya kepada orang lain. Seakan dengan menceritakan masalah yang melilit
dirinya urusan akan terselesaikan. Namun yang terjadi sebaliknya, keburukan dan
aib keluarga justru menjadi konsumsi orang banyak, nama baik suami dan keluarga
terpuruk, dan jalan keluar tak kunjung ditemukan.
Bentuk adab� kelima, tidak keluar dari rumahnya tanpa memperoleh izin
terlebih dahulu dari suami. Mengenai hal ini, Nabi telah mewanti-wanti dengan
bersabda, Hendaknya seorang wanita (istri) tidak keluar dari rumah suaminya
kecuali dengan seizin suami. Jika ia tetap melakukannya (keluar tanpa izin),
Allah dan malaikat-Nya melaknati sampai ia bertaubat atau kembali pulang ke
rumah. (HR. Abu Dawud, Baihaqi, dan Ibnu sakir dari Abdullah bin Umar)
No comments:
Post a Comment