Dari Ngalap Berkah Hingga Judi Togel
SUNGGUH pagi itu
suasana di sekitar hutan jati kawasan Boja Kendal masih sangat sangat sunyi.
Hanya ada beberapa sepeda motor dan mobil bak terbuka yang melintas di jalan
raya Boja – Kendal ini.
Menuju situs, dari pinggir jalan sudah
terpampang papan nama situs Tulang Bawang ini.
Jalanannya menurun tajam menembus hutan jati yang sudah dibeton. Saya
pikir turunnya jauh, namun ternyata hanya 500 meter – an dari jalan raya utama.
Benar saja, begitu sampai lokasi, hanya ada beberapa orang yang berkunjung, Mungkin saat itu masih sangat
pagi, karena jarum jam di tangan baru menunjukkan pukul 5.30 WIB.
Petilasan
tulang bawang merupakan salah satu dari
14 situs budaya yang terdapat dalam wilayah hutan KPH Kendal, terletak pada petak 15f RPH Darupono BKH
Boja, masuk wilayah administratif desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten
Kendal. Lokasi situs tersebut merupakan LDTI (Lapangan Dengan Tujuan Istimewa ) dengan luas
0,2 hektare.
Berdasarkan
legenda masyarakat Desa Darupono, situs Petilasan Tulang Bawang dipercaya
sebagai tempat peristirahatan Kyai Tulang Bawang, Yakni seseorang pengembara
pada masa lalu yang datang ke Desa Darupono, kemudian membuka areal persawahan
di Desa tersebut.
Di
Desa Darupono pada zaman dahulu sulit untuk memperoleh air karena tidak adanya
sumber-sumber air terdekat yang memadai. Di sekitar lokasi persawahan yang dahulunya
dibuka oleh Tulang Bawang terdapat parit yang diyakini sebagai jejak
peninggalan dari Tulang Bawang. Pada parit tersebutlah Tulang Bawang
mengalirkan air dari sumbernya pada petak 56 RPH Trayu BKPH Boja untuk
mengaliri sawah yang digarapnya. Sebelum memperoleh sumber mata air tersebut ,
Tulang
Bawang bernadhar bahwa akan menyembelih kambing yang pada bagian tubuhnya (dari
punggung hingga perut) berwarna putih (wedus
kendih), bilamana memperoleh air untuk mengaliri sawah di Desa Darupono.
Pada saat nadharnya terwujud, Tulang Bawang kemudian menyembelih seekor kambing
(wedus kendih) sebagai rasa syukur,
di tempat yang sekarang ini dipercayai sebagai petilasannya.
Bagi
sebagian besar penduduk Desa Darupono, situs Petilasan Tulang Bawang dianggap
sebagai tempat yang sakral dan bahkan dikeramatkan. Hingga saat ini tempat
tersebut sering kali dikunjungi oleh penduduk desa sekitar, bahkan ada yang datang
dari daerah lainnya, antara lain : Magelang, Brebes, dan Tegal. Pada hari-hari tertentu,
seperti malam Selasa dan Jumat Kliwon tempat ini ramai didatangi oleh
pengunjung yang ingin meminta berkah”Ngalap Berkah” dan petunjuk “Wangsit”.
Bagi
warga setempat yang akan melangsungkan hajatan berupa sunatan atau pernikahan,
biasanya akan melakukan syukuran dengan menyediakan sesajen di lokasi situs
Tulang Bawang, bahkan ada yang memasak hidangan di lokasi situs tersebut.
Sebagian besar penduduk Desa Darupono mempercayai bahwa situs Petilasan Tulang
Bawang merupakan tempat yang harus tetap dijaga kelestariannya dan tidak boleh
melanggar beberapa pantangan, antara lain menyelah air yang digunakan untuk
memasak karena acapkali keruh atau manakala niat sudah tercapai tetapi lupa
memberikan sesajen, Bilamana melanggar pantangan diyakini akan mendatangkan
kesialan berupa penyakit dan bahkan ada yang menjadi terganggu kesadarannya/
sakit ingatan.
Situs tulang bawang ini pada malam Selasa dan
Jumat Kliwon selalu ramai dikunjungi peziarah dengan maksud
dan tujuan tertentu. Bahkan bagi orang yang mempercayainya, dengan ritual
tertentu di sumber mata air yang tidak pernah kering yang ada di lokasi objek
situs ini konon dapat memberikan angka-angka yang jitu untuk “Togel Singapura”
maupun “Togel Hongkong”. Konon Judi yang dilarang di Indonesia ini buka setiap
hari, oleh karena itu masih ada saja orang-orang yang berkunjung ke situs ini
untuk meminta nomer “Togel” pada yang mbaurekso
situs ini. Orang-orang yang menginginkan kekayaan dalam sekejap tanpa mau
bekerja keras ternyata masih banyak kita temui di masyarakat kita.
Bagi sebagian orang, mungkin tempat wisata
seperti ini kurang menarik, namun setidaknya keberadaan situs ini semakin
melengkapi keragaman tempat wisata yang dimiliki oleh Perum Perhutani. (Sumber Majalah Duta Rimba)
No comments:
Post a Comment